nusakini.com--Pembangunan di perbatasan terus digenjot. Salah satunya, adalah pembangunan Pos Lintas Batas Negara atau PLBN. Ada 9 PLBN yang akan dibangun mulai tahun ini. Diharapkan, pada 2019, seluruh pos lintas batas itu bisa dirampungkan. 

Hal tersebut dikatakan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Jakarta, Rabu (3/1). Menurut Tjahjo, tahun ini akan digelar rapat koordinasi (Rakor) yang khusus membahas perbatasan. Termasuk program pembangunan 9 PLBN juga akan jadi bahasan dalam Rakor. 

"Akan ada Rakor untuk memutuskan tambahan PLBN selain yang 7 yang telah dibangun. Kecil-kecil tapi penting juga, " kata dia. 

Pembangunan pos lintas batas itu sangat penting, kata Tjahjo. Karena masih ada beberapa masalah soal perbatasan dengan negara tetangga. Tjahjo mencontohkan, di Kupang, NTT, ada patok batas Timor Leste yang berada di tengah kabupaten. Bukan di wilayah Belu. Dan Timor Leste membangun pos perbatasannya di tengah kabupaten Kupang. Hal-hal seperti ini, tentu harus diantisipasi dari sekarang. 

• Mendagri Minta Pemerintah Daerah Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran
• Terima Kunjungan Irjen Kemendagri, KA UPT Bapenda Bulukumba Sulsel: Sangat Mengedukasi
• Mendagri Tito Dan Gubernur Enembe Bersepakat Dorong Pemekaran Tujuh Provinsi
• Berlaku Mulai 18 Mei, Inilah Ketentuan Terbaru Perjalanan Domestik di Masa Pandemi
• Jelang Masa Tuga Berakhir, Gubernur Ali Baal Masdar Pamit Kepada Warga Sulbar

"Contohnya Timor Leste itu ada yang di tengah-tengah Kabupaten Kupang. Bukan di Belu dan Malaka saja, ada di tengahnya. Itu problem juga. Dibangun luar biasa kan kita harus antisipasi. Di tengah kabupaten. Misal kayak di Jakarta ada satu kecamatan milik negara asing," kata dia. 

Sementara kalau dengan Papua Nugini tidak ada masalah. Pun dengan Malaysia. Tidak ada kasus seperti yang terjadi di Kupang. Di Natuna juga begitu, tapal batasnya jelas. Karena itu sangat penting menambah PLBN. Meski PLBN itu hanya yang kecil-kecil. Tapi itu menjadi tonggak kedaulatan negara. 

"Yang kecil-kecil perlu penambahan. Misal di Kalimantan Utara (Kaltara) juga penting. Saya ke pelosok Kaltara, tapi tidak ada pintunya. Ada kantor imigrasi tapi masih numpang. Terkait anggaran sendiri, ada peningkatan dari tahun kemarin hampir kira-kira 15 persen. Karena lebih fokus untuk mempersiapkan dan menyempurnakan perbatasan," tutur Tjahjo. 

Tjahjo pun kemudian merinci PLBN yang akan dibangun. Salah satu adalah PLBN Sota di Kabupaten Merauke, Papua. Untuk PLBN Sota, sudah disiapkan dana pembangunannya di tahun 2018. Sedang 8 PLBN lainnya, sedang dirancang master plannya. Rencananya, pembangunan 8 PLBN akan dilakukan pada 2019. Diharapkan bisa rampung di tahun yang sama.   

"Adapun 8 PLBN itu yakni PLBN di Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis, Riau, PLBN di Pulau Serasan di Kabupaten Natuna, Kepri, PLBN Jogoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalbar, PLBN Jasa di Kabupaten Sintang Kalbar, PLBN Sie Nyamuk di Kabupaten Nunukan, Kaltara, PLBN Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, PLBN Maritaing di Kabupaten Alor, NTT dan PLBN Oepoli di Kabupaten Kupang, NTT," kata Tjahjo.(p/ab)